Enjoying the Night in KL

Standard

cover_KL

Setelah lelah berkeliling ke banyak tempat di Klang dan puas bermain air di Sunway Lagoon, kami diantar menuju Arenaa Star Luxury Hotel yang berlokasi di Kuala Lumpur. Sesampainya kami di sana, beberapa staf hotel sibuk memasukkan tas dan koper kami ke dalam. Sementara itu, kami diberikan briefing untuk mendapatkan kunci kamar dan tur singkat keliling hotel.

Bukan hanya mendapat kamar yang nyaman, kami juga mendapat kejutan lainnya berupa pengarahan dari AstuteXperience! Wah, apa tuh? AstuteXperience ini merupakan kumpulan promo dari berbagai tempat bisnis dan penunjang liburan, mulai dari hotel, pusat belanja, layanan kecantikan, sampai ke taman bermain. Kalau terdaftar sebagai anggota AstuteXperience, ada beragam keuntungan yang bisa didapatkan dan tentunya membuat liburan jadi makin menyenangkan tanpa harus mengeluarkan banyak uang dari biasanya.

Beruntung seluruh blogger My Selangor Story 2013 mendapatkan kartu keanggotaan AstuteXperience, sehingga kami bisa menggunakannya bila lain waktu berlibur ke Malaysia 🙂 Kalau mau tahu lebih banyak tentang promosi yang ditawarkan, bisa juga mengecek website atau laman Facebook AstuteXperience.

Kembali berbicara tentang kamar di Arenaa Star Luxury Hotel nih.. Seperti biasa, teman kamar tak berubah. Jadi saya kembali sekamar dengan Huda yang baik hati 🙂 Hmm, penasaran kamar kami seperti apa, sebab katanya semua kamar yang ada di hotel ini didesain dengan konsep yang berbeda-beda. Ada yang memakai konsep bernuansa Cina, Bollywood, dan banyak tema lainnya. Wah, jadi makin penasaran kan? 

ar1

Kamar saya dan Huda terletak di lantai satu. Jadi hanya sebentar naik lift, dalam sekejap mata kami sudah sampai di kamar, hehehe. Kami berdua terperangah saat melihat interior kamar yang berwarna ungu dan putih gading. Semua detil interior di dalamnya benar-benar mewah, pas dengan konsep luxurious yang disandang oleh Arenaa.

Beruntung kami bisa menginap di sini berkat kerjasama AstuteXperience yang berpartner dengan Arenaa Star Luxury Hotel. AstuteXperience memang memanjakan para pemegang kartu anggota untuk menikmati diskon dan beragam benefit lainnya dari berbagai hotel dan tempat bisnis yang berkaitan dengan wisata. Asyik kan bisa punya kartu anggota AstuteXperience? Jadi pas pergi ke Malaysia lain waktu, saya tinggal mengecek ada promosi apa saja yang bisa saya manfaatkan dengan kartu itu.

ar21

Rasanya seperti memiliki kamar ala putri raja di era Victoria. Apalagi di bawah jendelanya, ada sebuah dinding yang dibentuk sedemikian rupa sehingga kami berdua bisa duduk di atasnya sambil memandang keluar jendela. Waahhh, keren!

Kami senang bisa menginap di hotel yang lokasinya strategis di Kuala Lumpur ini. Sebab, di malam hari kami bisa berkeliling dan menyusuri kehidupan malam di ibukota Malaysia tersebut.

ar8

Tak jauh dari Arenaa Star Luxury Hotel, ada sebuah rumah makan bernama President Corner. Rumah makan ini disebut juga kedai mamak, karena dimiliki oleh orang India Muslim yang menyajikan makanan halal. Jadi siapapun bisa makan di sini tanpa khawatir dengan kehalalan menunya.

ar9

Usai makan malam, para blogger My Selangor Story memutuskan untuk menyusuri kehidupan malam di KL. Rombongan terbagi menjadi tiga. Yang satu pergi ke Bukit Bintang, satu lagi ke Petaling Street, dan satunya lagi, rombongan saya, pergi melihat Twin Tower yang menjadi ikon KL.

Rombongan Twin Tower terdiri dari: Bang Rusli (sebagai pemandu jalan), Bang Kasri, Winny, Citra, Husni, Beni, Syauqie, dan saya. Untuk menuju ke Twin Tower, kami naik Rapid KL yang sangat nyaman dan bersih, baik di dalam kereta maupun suasana di stasiunnya.

ar14

ar15

Berhubung ini pertama kalinya saya ke Malaysia, saya pun senang sekali bisa melihat Twin Tower. Selama ini hanya melihat gambarnya saja dari televisi, postcard, atau gantungan kunci yang dijadikan oleh-oleh teman sehabis jalan-jalan di KL. Namun kali ini saya bisa melihat Twin Tower dengan mata kepala saya sendiri! Dan pemandangan menara kembar itu di malam hari benar-benar keren! Enchanting!

Sepertinya ada ratusan foto yang malam itu kami ambil. Yang paling banyak memotret tentu saja Bang Rusli, sementara kami lebih banyak difoto. Memang enak kalau jalan sama beliau, bagi blogger narsis seperti kami, tentu saja berfoto wajib hukumnya. Nah, minta difotokan sama orang asing tidak enak rasanya. Makanya senang sekali ada juru foto yang dengan senang hati mengambil gambar kami bahkan tanpa perlu diminta terlebih dulu, hehehe~

Dari Twin Tower, malam semakin larut. Kira-kira hampir jam sebelas malam, namun kami buru-buru beranjak pulang. Langsung ke hotel? Oh, nanti dulu! Kami penasaran ingin melihat Petaling Street.

ar16

Benar firasat saya, sesampainya di sana Petaling Street sudah mulai sepi. Sebagian besar pedagang sedang menutup kios dan merapikan barang-barang dagangannya. Hanya ada beberapa pedagang saja yang masih buka dan menggelar barang jualannya.

ar19

Syauqie membeli beberapa gantungan kunci khas Malaysia untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Satu baris terdiri dari lima atau enam gantungan kunci dan harganya sekitar RM15. Sementara saya dan yang lainnya tidak membeli oleh-oleh karena tidak banyak yang bisa saya lihat, berhubung sebagian besar pedagang sudah menutup kiosnya.

Saya hanya berkeliling sambil melihat suasana yang semarak. Maklum, sebentar lagi perayaan Tahun Baru Imlek, jadi sudah mulai banyak lampion dipasang di berbagai sudut jalan Petaling. Entah kenapa saya selalu merasa senang dan damai melihat lampion. Meskipun saya tidak merayakan Imlek, saya sangat menikmati suasananya karena ada banyak sekali yang bisa dilihat.

ar20

Malam semakin larut dan kami memutuskan untuk kembali ke Arenaa. Sudah lewat jam dua belas malam. Kami harus segera tidur, sebab besok pagi-pagi benar kami akan berangkat ke Batu Caves untuk melihat perayaan Thaipusam.

Kamar bergaya Victorian yang saya tempati bersama Huda terasa sangat nyaman dan hangat. Pukul dua pagi, barulah saya terlelap dalam mimpi yang menyenangkan tentang keindahan KL di malam hari.

Travel Tips:

– Pakailah sandal yang nyaman, sebab menyusuri KL berarti banyak berjalan. Jangan pakai sepatu tertutup yang akan membuat kaki sakit setelah beberapa jam berjalan. Sepatu kets bolehlah.

– Bawalah plester kulit untuk menutupi bagian kaki yang lecet akibat lama berjalan. Meskipun kadang ini tidak kita perlukan, bisa saja berguna bagi teman seperjalanan yang kakinya lecet.

– Ambil air minum botolan yang disediakan secara gratis oleh pihak hotel sebelum berjalan. Sebab harga air minum di Malaysia cukup mahal, dua kali lipat dari harga air minum botolan di Indonesia. Kisaran harga air minum yang dijual di 7 – Eleven antara RM2,5 hingga RM5 (sekitar Rp 8.250 – Rp 16.500, dengan kisaran RM1 = Rp 3.300).

*Note:
1. Jelajah kehidupan malam di KL asik juga, kan? Baca juga cerita-cerita My Selangor Story 2013 di hari ke-dua yang lainnya:

“Exploring the Heritage of Klang”

“Visiting the Magnificent Galeri Diraja Sultan Abdul Aziz”

“Big Surprise in Little India”

“A Splash of Fun in Sunway Lagoon”

– Cerita perdana saya di My Selangor Story 2013 bisa dibaca di postingan blog berjudul “Dreams Come True in Selangor”

7 responses »

  1. Pingback: Amazed by Thaipusam Celebration at Batu Caves « dearmarintan's blog

  2. Pingback: Welcome to Heaven on Earth! « dearmarintan's blog

  3. Pingback: From Yoga to Feeding Silverleaf Monkeys « dearmarintan's blog

  4. Pingback: Good Food Brings Good Mood « dearmarintan's blog

  5. Pingback: Watching Fireflies in Kampung Kuantan « dearmarintan's blog

  6. Pingback: My Selangor Story in Summary | dearmarintan's blog

Leave a comment